Salah satu yang perlu direformasi kayaknya system anggaran Indonesia ini. Ternyata dari dulu Indonesia menganut jenis anggaran tradisional.
Apa itu anggaran tradisional:
Ciri2nya
Cara penyusunan anggaran berdasarkan pendekatan incrementalism yaitu hanya menambah dan mengurangi jumlah rupiah pada item item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan tahun sebelumnya sebagai dasar menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa kajian yang mendalam atau kebutuhan yang wajar
Jenis ini tidak mampu mengungkapkan besarnya dana dikeluatkan untuk setiap kegiatan dan bahkan gagal memberikan infotmasi tentang besarnya rencana kegiatan.
Pengawasan dan pertanggungjawaban yang terpusat
Masalah utama anggaran tradisional adalah tidak memperhatikan konsep value for money (ekonomi, efisiensi, dan efektifitas)
Karena hal itulah telah menyebabkan hal hal sebagai berikut :
Anggaran tersebut, yang bersifat tahunan, tak terlalu pendek terutama untuk proyek modal dan mendorong praktik yang tak sehat (KKN)
Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan apakah tujuan tercapai atau belum. Sehingga banyak kegiatan2 tambahan yang sebenarnya tidak perlu diadakan agar dana bisa habis dibelanjakan.
Persetujuan anggaran yang terlambat sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan menipulasi anggaran.
Kira2 sistem anggaran apa ya yang cocok buat indonesia ini???
wah, gak mudeng aku lan.
BalasHapusgk mudeng opone tom? :x
BalasHapus